Meski Berusia Lanjut, Sylvia Mampu Jogging Tujuh Kilometer

Jum'at, 22 Desember 2017 - 08:22 WIB
Meski Berusia Lanjut, Sylvia Mampu Jogging Tujuh Kilometer
Meski Berusia Lanjut, Sylvia Mampu Jogging Tujuh Kilometer
A A A
JAKARTA - Pada peringatan Hari Ibu yang jatuh pada hari ini 22 Desember, sosok ibu yang satu ini cukup inspiratif. Meski telah berusia lanjut rupanya tidak menyurutkan Sylvia Djardjis Husman untuk gemar berolahraga. Pasalnya, di penghujung usianya yang beranjak 70 tahun, perempuan itu masih mampu berlari santai hingga tujuh kilometer setiap pekan.

Semangatnya untuk hidup sehat dan bahagia disampaikan dalam Pelatihan Instruktur Olahraga Khusus lansia yang digelar Yayasan Olahraga Hidup Baru (Orhiba) bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia di auditorium Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (21/12/2017) pagi.

Sembari meneriakan kalimat 'hidup sehat dan bahagia', dirinya mengajak para lansia yang berasal dari wilayah Jabodetabek untuk mengikuti jejak langkahnya hidup sehat. Sebab, menurutnya, usia bukanlah batasan bagi seseorang untuk hidup sehat dan bahagia, terlebih kaum lansia yang kini hidup di atas angin tanpa beban.

"Kita, orang lansia tidak boleh berkecil hati, harus terus bersemangat. Jangan kalah sama orang muda, kita harus bisa mandiri dan selalu sehat. karena kalau sehat sudah pasti bahagia," ungkap Sylvia yang merupakan Pendiri Komunitas Lansia Sehat Bahagia itu disambut teriakan para lansia.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya turut membagikan rahasia serta kiat agar tetap sehat dan bugar, salah satunya adalah senam Orhiba. Senam tersebut katanya tidak sulit untuk dilakukan, cukup menggerakan tangan dan kaki, atur pernafasan dan meregangkan persendian.

"Siapa saja, usia berapa saja, di mana saja dan kapan saja senam Orhiba bisa dilakukan. Jadi tidak ada alasan lagi ya untuk tidak sehat, apalagi kesemutan," ungkapnya disambut gelak tawa para lansia.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dr Bayu Rahadian menyebutkan, pelatihan tersebut sengaja digelar sebagai bentuk dukungan pihaknya terhadap kaum lansia. Sehingga diharapkan timbul kesadaran berolahraga serta memotivasi seluruh warga untuk giat berolahraga dan hidup sehat.

"Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk melengkapi pengetahuan masyarakat, terutama bagi mereka yang selama ini hidup dalam memberi pelayanan terhadap lansia di lingkungannya. Lewat materi dasar yang diberikan, yakni gerakan olahraga low impact, diharapkan dapat menjadi kebiasaaan lansia untuk terus berolahraga," jelasnya.

Diketahui, Pelatihan Instruktur Olahraga Khusus lansia tersebut mengundang sebanyak 150 orang lansia yang berasal dari wilayah Jabodetabek dan Jawa Tengah. Seluruhnya merupakan penggiat kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, seperti pengurus Panti Werdha atau jompo, instruktur olahraga ataupun masyarakat umum yang memiliki keinginan untuk menularkan kebiasaan berolahraga, khususnya olahraga khusus lansia.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4086 seconds (0.1#10.140)